Kerupuk merupakan sajian panganan bagi pelengkap hidangan segala macam jenis. Bahkan tak jarang warga Indonesia menjadikan kerupuk sebagai cemilan pengisi waktu luang. Di Pasir Kulon RW 5 Karanglewas Banyumas salah satu pabrik rumahan penghasil kerupuk yang berdiri sejak tahun 2005 mampu menghasilkan ribuan kerupuk setiap harinya.
Pemilik pabrik rumahan penghasil kerupuk, Aan Setiyadi menceritakan sejarah perusahaan kerupuknya hingga saat ini
Pabrik tersebut memproduksi jenis kerupuk yang dihasilkan kerupuk coklat atau biasa disebut lempit. Aan sendiri mengatakan sejak dahulu tidak pernah ada nama resmi bagi kerupuk yang mudah didapatkan dari warung kelontong atau pun restoran kelas menengah tersebut.
"Yang kalau dari dulu sebutannya kerupuk coklat, cuma itu aja. Sebutannya pun di masyarakat juga itu," imbuhnya.
Saat mengunjungi pembuatan kerupuk itu, terdapat ruang khusus, sebuah mesin pencetak kerupuk dan pekerja sedang membuat kerupuk dari bahan dasar menjadi bahan setengah jadi. Untuk kerupuk coklat masih memakai cara manual artinya prosesnya masih mengandalkan tenaga manusia.
Rasitun (32) bertugas memproduksi kerupuk coklat. Jenis kerupuk ini pembuatannya masih menggunakan tenaga manusia. Bahan kerupuk ini dicetak dengan tangan di atas meja yang dibuat khusus dari bahan alumunium dengan kompor gas di bawah meja hingga bahan mentah menjadi setengah matang."Diputar bentuk bulat lalu dilimpet (lipat) di atas ini, jadi kayak oven lah mejanya, ini setengah jadi, mungkin namanya jadi kerupuk limpet, karena bikinnya (yang dilimpet)," ungkapnya sambil tersenyum.
"Jadi dari proses bahan mentah hingga matang, dibutuhkan proses dua hari. Itu pun kalau cuaca mendukung, soalnya penjemuran kita butuhkan panas matahari. Dari cetak, jemur, hingga menggoreng kerupuk bisa membutuhkan 2 hari,"
Proses pembuatan krupuk lempit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar